MENU

Islamic Widget

Senin, 06 September 2010

Islam dan Sihir

Bismillah,

Sihir atau ilmu gaib adalah sebuah ilmu yg dilarang dipelajari di dalam Islam. Kita bisa dapati hal ini dalam Al Qur’an dan hadits Rasululloh SAW.
- “Mereka belajar suatu ilmu yang membahayakan diri mereka sendiri dan tidak bermanfaat buat mereka.” (Al Baqarah(2): 102)

- “Jauhilah tujuh perkara besar yang merusak. Para sahabat bertanya: Apakah tujuh perkara itu, ya Rasululloh? Jawab Nabi, yaitu: 1) menyekutukan ALLOH SWT; 2) sihir; 3) membunuh jiwa yang oleh ALLOH SWT diharamkan kecuali karena hak; 4) makan harta riba; 5) makan harta anak yatim, 6) lari dari peperangan; 7) menuduh perempuan-perempuan baik, terjaga dan beriman.” (HR Bukhari dan Muslim)

Di jaman sekarang, sihir tidaklah hilang. Dia masih ada, karena masih ada orang (sesat) yg mempelajari dan mengamalkannya. Juga masih ada orang2 yg percaya pada sihir. Banyak sekali contohnya, orang sakit berobat ke dukun minta jampi2. Ada juga orang yg ingin pintar, ingin kaya, mencari jodoh, semuanya datang ke paranormal untuk konsultasi dan minta solusi. Padahal sebenarnya solusi yg diberikan para dukun dan paranormal itu tidaklah berdasar. Namun demikian, pikiran manusia kadang irrasional, bahkan banyak para pejabat yg minta ilmu ini itu demi menjaga kelangsungan jabatan mereka dan senantiasa menang dalam pemilihan.

Selain itu, dukun dan paranormal seringkali ditanya mengenai skor sepakbola (selagi ramai piala Eropa), lalu ditanya juga mengenai barang2 yg hilang. Padahal semuanya itu tidak ada pengetahuan pada dukun tersebut!

Rasululloh SAW sendiri telah jelas-jelas menyatakan bahwa pergi ke dukun atau paranormal adalah HAL YG HARAM!
- “Tidak termasuk golongan kami, barangsiapa yang menganggap sial karena alamat (tathayyur) atau minta ditebak kesialannya dan menenung atau minta ditenungkan, atau menyihir atau minta disihirkan.” (HR Bazzar dengan sanad yang baik)

- Ibnu Mas’ud juga pernah berkata:”Barangsiapa pergi ke tukang ramal, atau ke tukang sihir atau ke tukang tenung, kemudian ia bertanya dan percaya terhadap apa yang dikatakannya, maka sungguh dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.” (HR Bazzar dan Abu Ya’la dengan sanad yang baik)

- “Tidak akan masuk sorga pencandu arak, dan tidak pula orang yang percaya kepada sihir dan tidak pula orang yang memutuskan silaturrahmi.” (HR Ibnu Hibban)

Sihir mempunyai berbagai bentuk, di antaranya adalah santet dan pelet.

Pelet sendiri adalah usaha dari seseorang (laki-laki atau perempuan) untuk mendapatkan perhatian/kasih sayang (atau dicintai) dari lawan jenisnya dengan cara2 yg tidak masuk akal. Ada yg mesti mengambil rambut lawan jenisnya sebanyak 7 helai, atau mesti mengambil baju dalam, dst dst. Dari caranya saja, kita sudah bisa ambil kesimpulan bahwa hal tersebut jelas2 tidak masuk akal dan bertentangan dengan nalar manusia normal (sehat jiwanya).

Namun demikian, pelet masih seringkali dicari, terutama oleh kaum muda yg merasa cintanya tidak kesampaian. Jadi, jangan heran, jika ada ungkapan “Cinta ditolak, dukun bertindak” *terbahak-bahak*. Namun ini demikian adanya. Anda bisa lihat di banyak media (terutama koran) mengenai praktik pelet memelet ini.

Sementara untuk santet (atau tenung), hal seperti ini merupakan hal yg sulit dipercaya meski kita masih bisa jumpai hal2 seperti itu. Ada beberapa kejadian yg pernah dialami oleh teman dan kerabat saya:
- Ibunya ditenung/disantet hingga meninggal. Pada saat hendak meninggl, dari kepalanya keluar barang2 yg aneh seperti paku, pecahan kaca.

- Seorang teman, saat dipijat, mendadak dari punggungnya keluar pecahan beling.

Sebenarnya masih ada beberapa cerita lain, namun tidak perlu saya tulis di sini.

Lantas, bagaimana sikap kita?

Saudara2ku, kita TIDAK PERLU TAKUT dengan sihir! ALLOH SWT sudah memberikan cara agar kita terlindung dari perbuatan sihir, sebagaimana kita bisa baca di Al Falaq(113):4, “(Dan aku berlindung diri) dari kejahatan tukang meniup simpul.” Meniup simpul di sini adalah perbuatan sihir yg biasa dilakukan di jaman Rasululloh SAW.

Hal lain yg bisa kita lakukan adalah memperbanyak dzikir, bersedekah, berbuat baik kepada orang lain. Dengan dzikir, pikiran kita akan senantiasa ‘terhubung’ dengan ALLOH SWT, sehingga mempersulit hal2 lain, karena ALLOH SWT (insya ALLOH) akan selalu menjaga kita. Sementara bersedekah sesungguhnya menolak bala, sebagaimana sabda Rasululloh SAW,“Bersegeralah untuk bersedekah. Sebab, yang namanya bala tidak bisa mendahului sedekah.” Sementara dengan berbuat baik kepada orang lain, maka kebaikan (insya ALLOH) akan datang juga kepada kita (aamiin).

Semoga kita bisa terhindar dari sihir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar