MENU

Islamic Widget

Jumat, 20 Agustus 2010

Ibnu Hawqal Geograge Ulung Pembuat Peta Dunia

Peradaban Islam di era kekhalifahan telah melahirkan sederet geografer andal. Pada abad ke- 10 M, dunia Islam memiliki se orang geografer ulung ber na ma bernama Mohammed Abul-Kas sem ibnu Hawqal. Sejarah peradaban Islam biasanya menyebutnya Ibnu Hawqal. Popu laritasnya sebagai seorang ahli geo gra fi se makin melambung setelah berhasil meluncurkan surat Al-ardh atau ‘peta bumi’. Adikarya Ibnu Hawqal itu ditulis pada tahun 977 M. Kitab berisi peta bumi yang ditulisnya seringkali disebut sebagai al- Masalik wa al-Mamalik. Selain, dikenal sebagai geografer fenomenal, Ensiklopedia Ukraina menyebut Ibnu Hawqal sebagai saudagar dan penjelajah kenamaan dari dunia Arab. ‘’Dalam buku perjalanannya, dia mengisahkan tiga jenis orang Rus dan menjelaskan tentang Kyiv,’‘ ungkap Ensiklopedia Ukraina.

Ilmuwan Muslim itu terlahir di Nisibis, sebuah kota di Provinsi Mardin, sebelah tenggara Turki pada 15 Mei 943 M. Ibnu Hawqal juga tercatat sebagai seorang sastrawan Arab terkemuka. Namun, sebagian besar hidupnya didedikasikan untuk me ngembangkan geografi. Hampir 30 tahun sisa hidupnya digunakan untuk melakukan perjalanan dan petualangan mengelilingi sebagian besar dunia. Atas permintaan geografer Muslim ber na ma Al- Istakhri (951 M), Ibnu Hawqal pun melakukan penjelajahan hingga ke Spa nyol. Perjalanan itu dilakukannya un tuk memperbaiki peta-peta dan teks penjelasan geografinya. ‘’Ibnu Hawqal kemudian menulis ulang seluruh buku itu, lalu menerbitkannya kembali dengan judul al-Masalik wa al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan), ujar Philip Khuri Hitti dalam karyanya History of the Arabs.

Sayangnya, kisah hidup sang geogra fer tak banyak terungkap. Bahkan, kisah masa kecilnya nyaris tak pernah ada. Yang ter ung kap hanyalah kisah perja lan an yang mem buatnya dikenal sebagai geografer dan penjelajah ulung. Selama 30 tahun berpetualang menelusuri negara demi negera, mem buat Ibnu Hawqal sempat menginjak an kakinya di kawasan Asia dan Afrika yang terpencil sekalipun. Dalam salah satu penjelajahan, Ib nu Hawqal terbawa sampai ke dae rah yang berlokasi di 20 de ra jat selatan dari khatulistiwa sepanjang pantai Afrika Timur. Kemudi an Ibnu Haw qal menggambar kan nya dalam peta ser ta menuliskan secara rinci kelebihan dan bentuk negara tersebut. Me nurutnya, di wilayah itu terda pat orang-orang Yunani yang bekerja meng gunakan logika diban dingkan pengalaman.

Salah satu kehebatan Ibnu Hawqal adalah mampu menjelaskan sebuah wilayah secara akurat. Tak heran, jika peta yang diciptakannya telah berhasil memandu para wisatawan dan penjelajah. Surat Alardh yang diciptakannya mampu menjelaskan secara rinci wilayah Spanyol Muslim, Italia dan khususnya Sicilia, serta ‘’Tanah Romawi’‘ istilah yang digunakan dunia Muslim untuk menjelaskan kekaisaran Byzantium.

Lewat catatan perjalanannya, Ibnu Hawqal mengisahkan hasil pengamatannya yang menyebutkan tak kurang ada 360 bahasa yang digunakan masyarakat di Kaukasus bahasa Azeri dan Persia menjadi bahasa pergaulan masyarakat di wilayah itu. Ia juga memberikan gambaran mengenai Kiev, dan telah menyebutkan rute dari Volga Bulgars dan Khazars. Ia juga memaparkan tentang Sicilia wilayah otonom di Italia Selatan. Ibnu Hawqal sangat mengaggumi Palermo, ibukota Sicilia. Kota dengan 300 masjid, begitulah di menjuluki kota yang sempat dikuasai umat Islam itu. Secara menga gumkan, Ibnu Hawqal mampu menggambarkan suasana Palermo pada tahun 972 M.

Dalam catatan perjalanannya bertajuk, Al-Masalik wal Mamlik, Ibnu Hawqal mengaku tak pernah menemukan sebuah kota Muslim dengan jumlah masjid sebanyak itu, sekalipun luasnya dua kali lebih besar dari Palermo. Pada saat yang sama, pelancong Muslim kondang itu juga menyaksikan kehebatan University of Balerm sebuah perguruan tinggi Islam terkemuka di kota Palermo, Sicilia. Hampir selama tiga abad lamanya, umat Muslim di era keemasan berhasil mengi bar kan bendera kejayaan dengan peradabannya yang terbilang sangat tinggi di wilayah otonomi Sicilia. Ibnu Hawqal juga termasuk dalam sederet ilmuwan terkemuka yang telah mengharumkan nama Islam di Bas rah, Irak. Kota yang dikenal sebagai penghasil kurma berkualitas tinggi itu di dirikan oleh umat Islam pada 636 M era kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.

Sejak dahulu kala, Basrah sangat terkenal dengan saluran atau kanal airnya. Pada abad ke-10 M, jumlah kanal yang ada di kota itu mencapai 100 ribu. Sebanyak 20 ribu di antaranya bisa dilalui kapal. Nahr Ma’kil merupakan saluran utama yang menghubungkan Basrah ke Baghdad, jelas Ibnu Hawqal menggambarkan kota yang kerap dijuluki Venesia Timur Tengah itu. Ibnu Hawqal adalah seorang geografer Muslim yang unik. Peta yang dihasilkannya memiliki nilai artistik yang tinggi, dengan skema gambar yang unggul. Pada zaman itu, kompas sangat diperlukan untuk menentukan letak sebuah wilayah secara akurat. Peta yang dibuatnya begitu jelas. Ia menunjukkan perjalanannya melalui peta yang berisi petunjuk jalan dan kota-kota. Sayangnya, Ibnu Hawqal belum mencantumkan jarak antara satu kota dengan kota lainnya.

Peta yang dibuatnya kerap disebut sebagai Atlas Islam. Tak heran, jika peta yang diciptakan Ibnu Hawqal banyak di sadur orang dan dijadikan model lain Arab dan Persia. Ibnu Hawqal dalam risalahnya al-Masalik wa al-Mamalik, mengatakan, dalam perjalanan dari lembah Indus, Ibnu Hawqal bertemu dan Al- lstakhri. Saat itu Al-Istakhri memberikannya pelajaran penting. Dia (Istakhri) menunjukkan saya peta geografis dalam karyanya, dan saya diminta memberi komentar,’‘ ungkap Ibnu Hawqal. Keduanya lalu bersepakat, Ibnu Hawqal diminta untuk melengkapi karya al- Istakhri itu. Berkat sentuhannya, karya geografi yang dirintis Al-Istakhri itu menjadi lebih maju dan bagus. Ibnu Hawqal mengatakan, Saya telah menjelaskan semua mengenai bumi. Saya telah memberikan pandangan tentang provinsi-provinsi yang ada di wilayah dunia Islam.’‘ Ia menyadari satu hal yang kurang dari karyanya itu. ‘’Saya tidak melakukan pembagian iklim, untuk menghindari kebingungan.’‘

Menurut Ibnu Hawqal, dirinya telah mengilustrasikan setiap wilayah di peta. ‘’Saya telah menunjukkan posisi masingmasing, dibandingkan dengan negaranegara lain. Batas tanah, kota-kota, air sungai, danau dan kolam dengan permukaan yang berbeda-beda. Saya telah mengumpulkan semua yang pernah dibuat geografi baik untuk kepentingan raja atau orang, jelasnya. Semua itu membuktikan bahwa Ibnu Hawqal sebagai seorang geografer Muslim ulung di zamannya.


Surat Al-ardh Adikarya Sang Penjelajah

Surat Al-ardh merupakan wajah dunia yang digambarkan dalam sebuah peta oleh Ibnu Hawqal. Pa da tahun 1086 kitab ini ditemukan di Topkapi Sarayi Muzesi Kutup hanesi, Istanbul. Dalam buku itu Ibnu Hawqal justru lebih terbuka tentang diri nya sendiri. Berdasarkan isi kitab tersebut, kemungkinan besar Ibnu Hawqal juga merupakan seorang saudagar.

Hal itu didasarkan pada karyanya yang penuh dengan fakta-fakta yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Ibnu Hawqal juga memuji kebijakan agama Dinasti Fatimiyah, dan itu bisa diasumsikan bahwa dia merupakan seorang dai. Kitabnya itu juga dikenal sebagai al-Masalik wa al-Mamalik. Karya ini merupakan hasil revisi dari karya geografer Muslim,al-Istakhri. Perbedaan utama antara karya Ibnu Hawqal dan al-lstakhri ada pada pembahasan Byzantium sebagai bagian dari Islam. Pada bukunya itu, Ibnu Hawqal memposisikan Spanyol, Afrika Utara, dan Sicilia sebagai tiga bagian terpisah. Sedangkan karya Al-lstakhri mengomentari peta-peta, dan dia menyatakan bahwa rencana kami adalah untuk menjelaskan, dan untuk menggambarkan pada peta, berbagai laut, penyematan nama masing-masing, sehingga dapat dikenal di peta.

Al-Istakhri juga tertarik dengan komposisi peta, ia membandingkan karyanya dengan karya Ibnu Hawqal. Ibnu Hawqal menyatakan bahwa Allstakhri telah menyusun peta Sind, namun dia telah membuat beberapa kesalahan. Ia juga mengambil dari Fars, yang dia telah dilakukan sangat baik. Kitab ini terdapat tiga versi, pertama sekitar tahun 961 M yang didedikasikan kepada Hamdanid Sayf al-Dawlah (wafat 967 M), kedua berisi kritik dari Hamda nids dari sekitar satu dekade kemudian, dan versi terakhir yang definitif muncul sekitar 988 M. Ibnu Hawqal sendiri pada awalnya ingin memproduksi satu set peta.

Ibnu Hawqal memasukan tambahan teksnya pada daerah tertentu dipe ta nya, ia juga memasukkan bagian yang menggambarkan peta secara harfiah dan sederhana. Contoh peta Kirman di mulai dari penjelasan nama-nama dan legenda yang ditemukan pada peta Kir man. Karya Ibnu Hawqal seorang ilmu wan Arab merupakan karya yang khu sus, bahkan ia juga membuat risalah tentang peta geografisnya itu dalam era keemasan Islam. Walaupun isinya sama saja menjelaskan peta tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar